Rabu, 12 Agustus 2009

TOFI JUARA DI IPhO 2009 MEXICO !!!

TOFI Indonesia meraih emas di Mexico2009-07-19 05:32:17
Tim Indonesia merebut 1 medali emas, 3 perak dan 1 perunggu di IPhO 40 Merida Mexico. Nama-nama peraih medali adalah sebagai berikut :
1. Fernaldo Richtia Winnerdy SMAK BPK Penabur, Gading Serpong, Bantenmeraih medali emas.
2. Winson Tanputraman SMAK 1 BPK Penabur, DKI Jakarta meraih medali perak.
3. Dzuhri Radityo Utomo SMAN 1 Yogyakarta meraih medali perak.
4. Andri Pradana SMAK 1 BPK Penabur, DKI Jakarta meraih medali perak.
5. Paul Zakharia Fajar Hanakata SMAN 1 Denpasar, Bali meraih medali perunggu.
IPhO ke-40 kali ini diikuti oleh 316 siswa dari 71 negara dengan distribusi medali yang dibagikan adalah 41 medali emas, 70 medali perak, 79 medali perunggu dan 45 Honorable Mention. Yang menjadi kekhususan IPhO ke-40 adalah predikat absolute winner diraih oleh seorang siswi dari China bernama : Handuo Shi dengan perolehan nilai total (teori +eksperimen) adalah 48,2 dari nilai penuh 50. Selain itu yang bersangkutan juga mendapat 2 penghargaan lain yaitu The Best Female Participant dan The Best Experiment dengan perolehan nilai eksperimen 19,9 dari nilai penuh 20. Yang patut diacungi jempol pada tim China adalah kestabilan prestasi yang ditunjukkan oleh siswa-siswi yang dikirim ke setiap ajang olimpiade fisika internasional. Bahkan kali ini ditunjukkan adanya seorang siswinya yang mengungguli para siswa.
Tim akan kembali ke tanah air pada hari Senin 20 Juli 2009 melalui Mexico City - Frankfurt - Singapure - Jakarta. Tiba di bandara Soekarno Hatta pada hari Rabu Pk 17.50 WIB. Bravo tim Indonesia.
Selamat tim Indonesia.

Fisika AsyikApakah benar Astronot mendarat di Bulan?


Akhir-akhir ini ada banyak pertanyaan tentang teori konspirasi Astronot. Intinya : apakah para astronot seperti Neil Armstrong, Edwin Aldrin benar-benar mendarat di bulan? Ataukah itu hanya tipuan?
1. Bendera yang dipegang Astronot berkibar.
Menurut para penuduh, di bulan (ruang hampa) bendera tidak mungkin berkibar, sehingga video yang dibawa dari bulan itu adalah palsu.
Jawaban saya:
Menurut fisika kalau kita gerakan tiang bendera dalam arah berputar, bendera akan menerima momentum putar (momentum sudut) yang akan membuat bendera berkibar dimanapun ia berada (termasuk di ruang hampa).
Jadi teori konspirasi ini lemah sekali dasarnya.
Berikut ini adalah eksperimen yang dilakukan untuk menunjukan bahwa memang bendera dapat berkibar di ruang hampa.
http://www.youtube.com/watch?v=hMBCfuKs9i8&feature=related
2. Jejak kaki di pasir.
Menurut para penuduh, jejak kaki tidak akan terlihat di pasir yang kering (tidak ada air). Ini benar jika ukuran pasirnya agak besar. Mereka tidak berpikir kalau di bulan itu pasirnya beda dengan di bumi. Di bulan pasirnya sangat halus, mereka mudah membentuk jejak kaki.
Berikut ini eksperimen yang dilakukan untuk membuktikan hal ini.
http://www.youtube.com/watch?v=5taIxlNA_Lw&feature=related

Masih banyak video-video lain yang dapat dilihat untuk membuktikan bahwa tuduhan yang ditujukan pada para astronot mempunyai dasar ilmiah yang lemah.
Tentang bayangan akibat satu sumber cahaya:

http://www.youtube.com/watch?v=Wym04J_3Ls0&feature=related

Tentang bayangan putih diantara bayangan hitam:
http://www.youtube.com/watch?v=MtWMz51eL0Y&feature=related
Secara akal sehat, sulit dibayangkan para Astronot (+ beberapa ilmuwan) mau melacurkan diri untuk melakukan penipuan masal ini. Sepintar-pintarnya mereka menipu, pasti akan ketahuan karena banyak ilmuwan-ilmuwan lain yang akan membuka kedok penipuan ini. Andaikata para Astronot ini dapat dibeli untuk melakukan penipuan masal ini, tentu mereka juga dapat dibeli oleh para penerbit buku yang akan membuka borok penipuan publik ini. (Yohanes Surya)Fisika AsyikApakah benar Astronot mendarat di Bulan?2009-07-19 05:18:50

Tim Olimpiade Fisika Indonesia


Tahun 1992 Yohanes Surya yang waktu itu kandidat doktor fisika di College of William and Mary tertarik melihat suatu pengumuman bahwa akan diadakan Olimpiade Fisika Internasional di College of William and Mary Williamsburg, Virginia Amerika Serikat. Yohanes Surya mengajak rekannya Agus Ananda untuk mengundang 5 siswa Indonesia ke Amerika Serikat, melatihnya dan mengusahakan agar bisa bertanding dalam Olimpiade Fisika Internasional ke-24 yang berlangsung pada bulan juli 1993 dan diikuti oleh 41 negara ini.
Melalui perjuangan keras akhirnya terbentuklah tim olimpiade fisika Indonesia (TOFI) angkatan pertama yang terdiri dari 5 siswa (Oki Gunawan, Jemmy Widjaja, Yanto Suryono, Nikodemus Barli dan Endi Sukma Dewata). Oki Gunawan berhasil menyabet medali perunggu pertama untuk Indonesia dalam olimpiade yang sangat bergengsi ini.
Akhir tahun 1994 akhir Yohanes Surya memutuskan untuk pulang ke Indonesia untuk mempersiapkan tim Olimpiade Fisika Indonesia agar lebih baik hasilnya. Targetnya adalah menjadikan Indonesia juara dunia Olimpiade Fisika, semboyannya adalah Go Get Gold.
Tahun 1995 didirikanlah Yayasan TOFI. Lewat yayasan ini pelatihan TOFI dapat bergulir secara baik. Tahun 1995 dalam Olimpiade Fisika ke 26 di Australia, TOFI (an Teguh Budimulia) berhasil mempersembahkan medali perak pertama untuk Indonesia.
Lewat perjuangan yang tidak mengenal lelah, prestasi TOFI kian lama kian membaik. Tahun 1999 giliran Made Agus Wirawan mempersembahkan medali emas pertama untuk Indonesia. Dan tahun 2006 untuk pertamakalinya dalam sejarah, Indonesia menjadi juara dunia olimpiade Fisika Internasional. Jonathan Mailoa menjadi peringkat 1 dari 386 peserta yang berasal dari 85 negara.
Tahun 2008 Yohanes Surya lebih berfokus pada pelatihan guru dan bagaimana fisika dapat disebarluaskan ke seluruh Indonesia sehingga Indonesia cinta Fisika. Untuk pelatihan TOFI diserahkan pada alumni yang dipimpin oleh Dr. Hendra (alumni TOFI 1997 yang mendapat Ph.D dari Physics Department College of William and Mary).(***)TOFI Website:
www.tofi.or.idYohanes Surya http://www.yohanessurya.com

Rabu, 05 Agustus 2009

Rahasia RADAR

Militer! Pasti itu yang terlintas di benak kita kalau mendengar istilah Radar. Padahal radar sangat luas aplikasinya, tidak hanya dalam dunia militer! Teknologinya sendiri sangat sederhana dan asyik untuk dipelajari. RADAR sebenarnya merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging. Teknologi ini berakar dari teknologi gelombang mikro (microwave). Prinsip yang jadi kunci utama teknologi ini adalah pantulan gelombang mikro dan sesuatu yang disebut Doppler Effect (Efek Doppler). Untuk bisa memahami prinsipnya lebih mudah, kita bisa analogikan dengan gelombang suara. Dalam gelombang suara kita mengenal yang disebut gema (echo). Kalau gelombang suara kita menumbuk suatu permukaan, gelombang itu pasti langsung dipantulkan kembali. Yang kita dengar adalah gema dari suara awal.

Dalam teknologi radar, gelombangnya adalah gelombang mikro. Gelombang mikro dipancarkan oleh transmitter. Jika menumbuk suatu permukaan maka gelombang ini juga mengalami pemantulan. Pantulannya ini diterima oleh alat penerima (receiver) karena gelombang mikro tidak dapat dilihat maupun didengar seperti gelombang suara biasa. Jika receiver yang digunakan mendeteksi pantulan gelombang yang dipancarkan tadi, itu berarti ada suatu benda yang menyebabkan terpantulnya gelombang tersebut. Jarak benda tersebut dapat dihitung dengan mudah jika kita tahu waktu saat gelombang pertama kali dipancarkan sampai pantulannya dideteksi.Efek Doppler juga bisa dipahami dengan analogi pada gelombang suara.Ilustrasi yang paling mudah adalah suara sirene ambulans. Dari kejauhan kita biasanya mendengar sirene itu melengking tinggi (frekuensinya tinggi), tetapi begitu jaraknya semakin dekat, apalagi sewaktu lewat di depan kita, suaranya tidak lagi melengking (frekuensinya lebih rendah). Perubahan frekuensi yang sampai pada pendengar inilah yang disebut Doppler Effect atau Doppler Shift. Kenapa ini bisa terjadi? Misalnya kecepatan suara 600 mph atau 1/6 mil/detik (bergantung juga pada tekanan udara, temperatur, dan kelembaban). Ini berarti jarak 1 mil akan
ditempuh selama 6 detik. Kalau ambulans mulai membunyikan sirenenya sewaktu jaraknya masih 1 mil dari kita, berarti gelombang suaranya baru akan sampai di telinga kita 6 detik kemudian. Tetapi suara yang kita dengar adalah seluruh gelombang suara yang dibunyikan selama 1 menit tersebut (gelombang suara selama 1 menit kita dengar selama 54 detik). Jika kecepatan ambulans itu sendiri 60 mph, berarti dalam waktu 1 menit ambulans akan berada tepat di depan kita. Ini berarti gelombang suara pada detik ke-60 langsung sampai ke telinga kita saat itu juga. Yang terjadi adalah, jumlah gelombang suara selama 1 menit dipadatkan ke 54 detik karena adanya penundaan selama 6 detik tadi. Ini berarti frekuensinya bertambah sehingga saat ambulans mendekati kita, suaranya terdengar melengking. Tetapi saat ambulans tepat di depan kita dan mulai menjauh lagi, frekuensi berkurang dan suaranya tidak lagi terdengar melengking seperti semula.

Efek Doppler
Dalam teknologi radar, kedua prinsip ini dikombinasikan. Gema/pantulan gelombang mikro diukur perubahan frekuensinya (frekuensi pantulan pasti berbeda dengan frekuensi gelombang yang dipancarkan) sehingga bisa ditentukan jarak dan kecepatan benda. Tetapi jika gelombang suara dapat dianalogikan dengan gelombang mikro, kenapa kita harus repot-repot menggunakan gelombang mikro? Kenapa kita tidak menggunakan gelombang suara saja? Jawabnya mudah sekali! Semua orang pasti bisa mendengar gelombang suara, jadi jika kita menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi keberadaan dan kecepatan suatu benda, bisa-bisa dunia ini ramai dengan hiruk-pikuk suara yang tiada habisnya. Tapi tunggu, kan bisa saja kita menggunakan suara pada frekuensi yang tidak dapat didengar manusia (ultrasound)? Ada masalah lain yang menjadi alasannya: gelombang suara tidak dapat merambat di udara pada jarak terlalu jauh (maksimal sekitar 1 mil). Lagipula, gelombang pantulannya biasanya sangat lemah sehingga susah sekali untuk dideteksi. Karena alasan-alasan itulah kita memanfaatkan gelombang mikro! Kalau di dalam air, gelombang suara masih bisa digunakan untuk tujuan yang sama. Teknologinya disebut Sonar (Sound Radar). Tapi di udara kita harus
menggunakan microwave. Data-data yang didapatkan melalui alat penerima gelombang mikro yang dipantulkan kemudian diolah, dan biasanya ditampilkan dalam bentuk gambar (Imaging Radar). Perubahan frekuensi yang dideteksi sangat bergantung pada permukaan benda yang memantulkan gelombang mikro tersebut. Bahkan tetesan air hujan pun bisa memantulkannya. Ini sebabnya radar bisa juga digunakan untuk memperkirakan cuaca. Jika gelombang mikro menumbuk pada permukaan datar, permukaan itu diilustrasikan sebagai daerah yang berwarna lebih gelap. Jika menumbuk pada permukaan yang kasar, misalnya pepohonan di hutan, gambarnya diilustrasikan sebagai daerah yang lebih terang. Inilah caranya membuat semacam peta dari data yang didapatkan melalui radar . Jika hujan lebat, gambar yang didapat pasti lebih gelap dibanding saat cuaca cerah.
Aplikasi radar memang dimulai dari Perang Dunia II. Saat itu banyak diproduksi bom dan pesawat-pesawat yang menggunakan radar untuk mengarahkan gerakannya. Di waktu malam hari atau saat gelap dan berkabut, pesawat masih dapat terbang dengan aman dengan bantuan radar. Transmitter memancarkan gelombang mikro, kemudian receiver (yang berada pada antena yang sama) menunggu datangnya gelombang yang dipantulkan. Jika tidak ada pantulan, berarti tidak ada apa-apa di depannya sehingga pesawat bisa terus melaju dengan aman. Jika gelombang pantulan terdeteksi, itu berarti ada sesuatu yang harus dihindari supaya tidak terjadi tabrakan. Tentu saja dunia militer sangat banyak memanfaatkan teknologi ini. Tetapi kehidupan kita sehari-hari juga banyak mengaplikasikan teknologi ini. Yang paling dekat adalah sewaktu kita pergi ke pertokoan, mal, dan supermarket. Biasanya kita menemui pintu yang otomatis membuka saat ada yang mendekat. Darimana pintu itu tahu bahwa kita ada di dekatnya? Yang menjadi ‘mata’nya adalah Radar! Gelombang mikro dipancarkan dan menumbuk tubuh kita. Dari situ bisa diketahui bahwa ada yang bergerak mendekat. Program komputer yang sudah disusun langsung memerintahkan pintu untuk membuka. Saat gelombang mikro yang dipancarkan tidak lagi dipantulkan, pintu diperintahkan untuk menutup kembali. (Yohanes Surya)

LCD, gimana sih kerjanya !

Apa itu Liquid Crystal Display? Rasanya istilah itu sering sekali disebutsebut di dunia elektronik. Tentu saja! Bentuk paling sederhana dari teknologi LCD ini terdapat di kalkulator yang kita gunakan sehari-hari, atau penunjuk waktu (timer)pada microwave saat memanggang kue, dan tampilan jam digital. Bentuk paling canggih yang masih dapat kita nikmati di sekeliling kita ada pada layar monitor komputer dan laptop. Bagaimana cara kerja LCD? Yuk kita buka rahasianya satu per satu.

Konsep Liquid Crystal (Kristal Cair)
Liquid Crystal diterjemahkan kristal cair. Aneh sekali... Bukankah kristal itu seharusnya padat. Mana mungkin kristal itu berbentuk cair? Mengapa digunakan nama yang aneh? Padat dan cair merupakan dua sifat benda yang berbeda. Molekul-molekul benda padat tersebar secara teratur dan posisinya tidak berubah-ubah, sedangkan molekul-molekul zat cair letak dan posisinya tidak teratur karena dapat bergerak acak ke segala arah. Pada tahun 1888, seorang ahli botani, Friedrich Reinitzer, menemukan fase yang berada di tengah-tengah antara fase padat dan cair. Fase ini memiliki sifat-sifat padat dan cair secara bersama-sama. Molekul-molekulnya memiliki arah yang sama seperti sifat padat, tetapi molekul-molekul itu dapat bergerak bebas seperti pada cairan. Fase kristal cair ini berada lebih dekat dengan fase cair karena dengan sedikit penambahan temperatur (pemanasan) fasenyaterhadap temperatur. langsung berubah menjadi cair. Sifat ini menunjukkan sensitivitas yang tinggi terhadap temperatur. Sifat inilah yang menjadi dasar utama pemanfaatan kristal cair dalam teknologi. Untuk memahami sensitivitas kristal cair terhadap suhu, kita bisa menggunakan yang dikenal sebagai mood ring. Mood ring dianggap sebagai cincin ajaib yang punya daya magis yang dapat membaca emosi pemakainya. Saat si pemakai sedang marah atau tegang batu cincin tersebut berubah warna menjadi hitam, sedangkan saat sedang tenang batu berwarna biru. Berbagai emosi lainnya bisa diketahui berdasarkan perubahan warna batu cincin magis ini. Magis (magical)? Ataukah fisika (physical)? Tentu saja fisika! Karena batu cincin ini diisi dengan materi kristal cair yang sangat sensitif terhadap perubahan suhu, sekecil apa pun perubahannya. Perubahan suhu menyebabkan terpilinnya struktur molekul (twist) sehingga panjang gelombang cahaya yang diserap atau direfleksikan berubah pula. Perubahan suasana hati atau emosi si pemakai cincin menyebabkan perubahan suhu tubuh yang kemudian mempengaruhi suhu kristal cair yang terkandung dalam batu tersebut. Sewaktu suhu meningkat, molekul kristal cair terpilin dan menyebabkan warna merah dan hijau lebih banyak diserap dan warna biru lebih banyak direfleksikan sehingga warna yang terlihat adalah biru tua. Warna ini menunjukkan keadaan hati yang sedang bahagia dan bergairah karena saat bahagia suhu tubuh paling tinggi (pembuluh kapiler semakin mendekati permukaan kulit dan melepaskan panas). Suhu tubuh minimum saat sedang tegang karena pembuluh kapiler masuk semakin dalam sehingga suhu turun (digambarkan dengan warna hitam sebagai warna yang ditunjukkan kristal cair pada suhu terendah). Selain temperatur, kristal cair juga sangat sensitif terhadap arus listrik (beda potensial). Prinsip semacam inilah yang digunakan dalam teknologi LCD. Ini sebabnya layar laptop terkadang terlihat berbeda di musim dingin atau saat digunakan di cuaca sangat panas.( Yohanes Surya)

Selasa, 28 Juli 2009

SOAL ULANGAN HARIAN

Ulangan Harian Fisika 08/09

Selesaikan soal-soal berikut dengan penuh ketelitian dan ketenangan ! Selamat Menikmati !

1.Seekor lumba-lumba memancarkan suatu gelombang ultrasonik dengan frekuensi 150
kHz. Laju gelombang ultrasonik tersebut di dalam air 1500 m/s, panjang
gelombangnya di dalam air adalah . . . .
A. 0,001 m C. 10 m E. 1000 m
B. 0,01 m D. 100 m


2.Pernyataan-pernyataan berikut benar, kecuali . . . .
A. Gelombang pada tali merupakan gelombang transversal
B. Gelombang stasioner memiliki amplitudo berubah-ubah berupa simpul dan perut
C. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik
D. Gelombang cahaya merupakan gelombang elektromagnetik
E. Bunyi dapat merambat tanpa zat perantara.

3.Gelombang transversal merambat dari A ke B dengan kelajuan 12 m/s, banyaknya
gelombang per detiknya adalah 6 dan amplitudonya 5 cm. Jika jarak AB = 18 m,
maka :
1. Perioda gelombangnya 1/6 sekon.
2. Besarnya panjang gelombangnya 200 cm.
3. Banyak gelombang yang terjadi sepanjang AB adalah 9.
4. Dua titik yang berjarak 3 meter berlawanan fase.
Pernyataan yang benar adalah :
A. 1, 2 dan 3 C. 2 dan 4 E. 1, 2, 3 dan 4
B. 1 dan3 D. 4 saja

4.Suatu gelombang melalui titik A dan B yang terpisah sejauh 8 cm dengan arah dari A
ke B. Pada t = 0 simpangan gelombang di A adalah nol. Jika panjang gelombangnya
32 cm dan amplitudonya 6 cm, maka simpangan titik B pada saat fase titik A = 4/3 π
adalah :
A. 3 cm C. 3√3 cm E. 6 cm
B. 3√2 cm D. 4 cm

5.Sebuah gelombang tranversal berjalan memiliki frekuensi 4 Hz, amplitudo 10 cm, dan
cepat rambat 24 m/s. Sebuah titik P berada 5 meter dari sumber gelombang. Setelah
sumber gelombang bergetar selama 0,25 sekon, simpangan titik P saat itu
adalah. . . .
A. 0 cm C. 5 cm E. 5 √3 cm
B. 2,5 cm D. 2,5 √3 cm.

6.Sebuah gelombang memiliki persamaan simpangan y = 0,01 sin π (32t + 2x) serta x
dan y dalam meter, dan t dalam sekon. Perhatikan pernyataan berikut !
1. amplitudonya 1 cm
2. banyaknya gelombang tiap detiknya adalah 16.
3. panjang gelombangnya 1 meter
4. cepat rambatnya 160 cm/s
Pernyataan yang benar adalah :
A. 1, 2 dan 3 C. 2 dan 4 E. 1, 2, 3 dan 4
B. 1 dan3 D. 4 saja

7.Sebuah gelombang merambat pada seutas tali menuju ujung tali bebas, dengan
amplitudo 20 cm, periode 0,1 s, dan panjang gelombang 120 cm. Jika panjang tali 4
meter, amplitudo gelombang stasioner pada jarak 3,80 m dari titik asal getaran
adalah . . . .
A. 0 cm C. 20 cm E. 40 cm
B. 10 cm D. 30 cm

8.Jarak antara dua perut yang berdekatan pada sebuah gelombang stasioner adalah 20
cm. Jika frekuensi gelombang tersebut 800 Hz, cepat rambat gelombangnya . . . .
A. 80 m/s C. 160 m/s E. 640 m/s
B. 120 m/s D. 320 m/s

9.Pada percobaan Melde, digunakan seutas benang yang panjangnya 1 meter dan massa
benang 5 gram. Apabila beban bermassa 200 g digantungkan pada benang tersebut,
kecepatan perambatan gelombang pada benang adalah (g = 10 ms-2) . . . .
A. 5 ms-1 C. 20 ms-1 E. 40 ms-1
B. 10 ms-1 D. 24 ms-1

10.Gelombang elektomagnetik dengan frekuensi 90 MHz merambat di udara dengan
kecepatan 3 x 108 ms-1. Kemudian, gelombang masuk ke dalam air. Indeks bias air
relatif terhadap udara adalah 4/3. Panjang gelombang tersebut di dalam air
adalah . . . .
A. 25 cm C. 200 cm E. 500 cm
B. 100 cm D. 250 cm

(skor maksimum pilihan ganda = 60 )

SOAL URAIAN :

1. Suatu gelombang berjalan pada tali membentuk persamaan : y = 3 cos π (100t – x)
dengan y dalam cm, x dalam m dan t dalam sekon. Tentukan :
a. Panjang gelombang & cepat rambatnya
b. Persamaan kecepatan & percepatan getarnya !
c. Kecepatan & percepatan maksimumnya !



3.Gelombang y1 = 2 sin π (8x–100t) bersuperposisi dengan gelombang y2 = 2 sin π (8x+
100t). x dan y dalam cm dan t dalam sekon. Carilah :
a. Jenis gelombang stasionernya !
b. Persamaan gelombang stasioner hasil interferensi !
c. Persamaan kecepatan dan kecepatan getar gelombang stasioner !
d. Letak perut dan simpul kelima dari asal getaran jika panjang talinya 120 cm.



4.Sumber bunyi A dan B berdaya masing-masing 16 watt dan 49 watt terpisah pada
jarak 8 meter. Diantara keduanya terdapat titik C yang berjarak x terhadap A.
Agar di titik C intensitas akibat A sama dengan intensitas akibat B, tentukan
nilai x !

(skor maksimum soal uraian= 40)


Selasa, 21 Juli 2009

GEJALA GELOMBANG ( bagian ketiga )

GELOMBANG BERJALAN

Persamaan umum gelombang berjalan :

y = ± A sin( ωt ± kx )

keterangan :
Jika tanda untuk A positif, maka gelombang digetarkan ke atas lebih dahulu
Jika tanda untuk A negatif, maka gelombang digetarkan ke bawah lebih dahulu
Jika tanda untuk ωt dan kx berbeda, maka gelombang berjalan ke kanan
JIka tanda untuk ωt dan kx sama, maka gelombang berjalan ke kiri

A = amplitudo gelombang (m)
λ = v.T = panjang gelombang (m)
v = cepat rambat gelombang (m/s)
k = 2π/λ = bilangan gelombang (m')
x = jarak suatu titik terhadap titik asal (m)

Sudut fase (θ) = ( ωt ± kx )
Fase gelombang (φ) = (t/T ± x/λ)
Beda fase gelombang (Δφ) = Δx/λ

GEJALA GELOMBANG ( bagian kedua )

BESARAN-BESARAN GELOMBANG :

Ada beberapa besaran yang digunakan dalam pembahasan gelombang :
1. AMPLITUDO (A): simpangan gelombang yang terbesar (maksimum).
2. PERIODE (T) : waktu yang diperlukan untuk menempuh satu gelombang.
3. FREKUENSI(f) : banyaknya gelombang yang terjadi dalam waktu satu detik.
4. PANJANG GELOMBANG (λ) : panjang satu bukit dan satu lembah atau panjang satu
rapatan dan satu renggangan.
Atau panjang yang bersesuaian dengan dengan pernyataan di atas.
5. CEPAT RAMBAT(v) : perpindahan gelombang tiap satuan waktu,
yang besarnya merupakan hasil kali panjang gelombang
dengan frekuensinya.
Persamaan yang dipakai :
v = λ x f atau v = λ / T

contoh soal :
1. Seutas tali digetarkan sehingga timbul gelombang, bila panjang tali 120 cm dan
sepanjang itu terjadi 3 bukit dan 2 lembah yang ditempuh dalam waktu 10 sekon.
Tentukan :
a. periode gelombang
b. frekuensi gelombang
c. panjang gelombang
d. cepat rambat gelombang
e. waktu yang diperlukan gelombang tersebut untuk menepuh jarak 150 cm

PENYELESAIAN :
a. untuk menentukan periode kita hitung dulu jumlah gelombang yang terjadi,
karena terjadi 3 bukit dan 2 lembah maka jumlah gelombang adalah 2,5.
Dengan demikian dapat dituliskan 2,5 T = 10 maka T = 4 sekon.
Artinya waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu gelombang adalah 4 sekon.

b. Karena f = 1/T maka besarnya f = 1/4 = 0,25 Hz

c. Sepanjang tali terjadi 2,5 gelombang bisa dituliskan 2,5λ = 120 cm
sehingga λ = 120/2,5 = 48 cm

d. v = λ . f = 48 cm x 0,25 Hz = 12 cm/s = 0,12 m/s

e. x = v . t t = x / v = 150 /12 = 12,5 sekon

2. Seorang nelayan yang sedang berada di tengah laut, memperhatikan perahunya yang
sedang bergerak naik turun dihempas gelombang. Dia mengamati perahunya bergerak
naik turun sebanyak 12 kali dalam waktu 4 sekon, jarak antara
puncak dan lembah gelombang terdekat diamati sebesar 80 cm. Bila kondisi
gelombang air laut dianggap tetap, berapa lama ia akan sampai di pantai yang
berjarak 480 meter dari tempat sekarang ? ( jawaban : 100 sekon, buktikan !! )

GEJALA GELOMBANG ( bagian pertama )

Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoidal. Gelombang dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan secara masal. Malahan, setiap titik khusus berosilasi di sekitar satu posisi tertentu.

Suatu medium disebut:
1. Linear jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium bisa
dijumlahkan,
2. Terbatas jika terbatas, selain itu disebut tak terbatas
3. Seragam jika ciri fisiknya tidak berubah pada titik yang berbeda
4. Isotropik jika ciri fisiknya "sama" pada arah yang berbeda

Gelombang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa :
A. Berdasarkan Cara Rambat dan Medium yang dilalui

1. Gelombang Mekanik, yaitu gelombang yang perlu medium dalam perambatannya
contoh : gelombang bunyi
2. Gelombang Elektromagnetik, yaitu gelombang yang tidak memerlukan medium
dalam perambatannya. Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang
transversal.
contoh : sinar gamma, sinar X, sinar ultraviolet, cahaya tampak, infra
merah, gelombang pendek (radar), gelombang televisi, gelombang radio
(urutan dari frekuensi tertinggi ke frekuensi terendah).
Elektromagnetik dari kata "Elektro" dan "Magnetik yang berarti gelombang
yang terdiri dari Energi Listrik dan Energi Magnet yang memancar dengan
sumber Muatan yang bergerak bolak balik.
Seperti kita ketahui bahwa gelombang elektromagnetik mempunyai cepat rambat
yang relatif sehingga memiliki waktu yang relatif. Cepat rambat gelombang
elektromagnetik yaitu 3 x 10^8 m/s dimana memiliki energi E= mc^2 dengan
massa sebagai massa muatan.
Sifat dari gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang berbentuk bukit
lembah dengan medan magnet dan medan listrik yang saling tegak lurus.
Cahaya Tampak merupakan salah satu gelombang elektromagnetik yang dapat
terlihat secara langsung oleh mata manusia dimana cepat rambatnya 3x10^8
m/s. Cahaya tampak dapat digunakan sebagai media transmisi muatan listrik
sebagai contoh pada fiber optik...,,cahaya dapat juga menghasilkan listrik
dengan penyinaran suatu logam dengan frekuensi cahaya lebih tinggi dari
logam sehingga elektron pada salah satu keping logam akan keluar dan
menabrak keping logam yang lain sehingga terjadi aliran listrik pada logam
lain.

RADAR (Radio Detection And Ranging),digunakan sebagai pemancar dan penerima
gelombang.
INFRA MERAH, dihasilkan dari getaran atom dalam bahan dan dimanfaatkan untuk
mempelajari struktur molekul.
CAHAYA TAMPAK, mempunyai panjang gelombang 3990 Aº - 7800 Aº.
ULTRAVIOLET, dimanfaatkan untuk pengenalan unsur suatu bahan dengan teknik.

SIFAT-SIFAT GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK :
1. Dapat merambat dalam ruang hampa, dengan kelajuan 3 x 10^8 m/s.
2. Merupakan gelombang transversal (arah getar tegak lurus arah rambat).
3. Dapat mengalami Polarisasi (karena merupakan gelombang transversal).
4. Dapat mengalami Refleksi (pemantulan)
5. Dapat mengalami Refraksi (pembiasan)
6. Dapat mengalami Interferensi (dapat dipadukan)
7. Dapat mengalami Difraksi (lenturan)
8. Tidak dibelokkan dalam medan listrik maupun medan magnet.

Catatan:
Gelombang radio dipakai sebagai gelombang pembawa sistem komunikasi karena
mudah dipantulkan oleh lapisan ionosfer.
Ada 2 macam cara membawa gelombang bunyi:
Modulasi Amplitudo (AM)
Amplitudo gelombang radio disesuaikan dengan frekuensi gelombang bunyi
dengan frekuensi tetap.
Modulasi Frekuensi (FM)
Frekuensi gelombang radio disesuaikan dengan frekuensi gelombang bunyi
dengan amplitudo tetap.
Sistem FM lebih unggul daripada AM karena FM dapat mengurangi desau akibat
kelistrikan diudara, walaupun jangkauannya terbatas sekali.

B. Berdasarkan arah getar dan arah rambat
1. Gelombang transversal : arah getarnya tegak lurus arah rambatnya.
contoh : gelombang elektromagnetik, gelombang pada tali
Gelombang Transversal memiliki bukit dan lembah, satu gelombang terdiri dari
satu bukit dan satu lembah.
2. Gelombang Longitudinal : arah getarnya searah (sejajar) dengan arah rambatnya.
contoh : gelombang bunyi
Gelombang Longitudinal memiliki rapatan dan renggangan, satu gelombang terdiri
dari satu rapatan dan satu renggangan.

C. Berdasarkan Amplitudonya
1. Gelombang berjalan : gelombang yang amplitudonya tetap pada titik yang
dilewatinya.
2. Gelombang stasioner : gelombang yang amplitudonya tidak tetap pada titik yang
dilewatinya. Gelombang ini terbentuk dari interferensi dua buah gelombang
datang dan pantul yang masing-masing memiliki frekuensi dan amplitudo sama
tetapi fasenya berlawana (arahnya berlawanan).

Rabu, 15 Juli 2009

Guru Fisika Tidak Normal ? Kenapa ?

Persepsi banyak orang yang menyimpulkan bahwa banyak diantara para guru fisika tidak normal memang ada benarnya. Apakah hal ini dipengaruhi oleh aura fisika yang cenderung statis.

Minggu, 12 Juli 2009

Fisika serem, kenapa?

Fisika dianggap oleh kebanyakan siswa sebagai pelajaran yang sulit, seram, tidak menyenangkan atau predikat buruk lainnya. Hal ini tidak mengherankan karena banyak para siswa belum benar-benar paham akan makna, hakikat dan manfaat fisika bagi kehidupan sehari-hari. Masih banyaknya guru dengan paradigma mengajar lama dan konvensional menambah buruknya citra fisika di benak siswa.

School activity

Sebanyak 360 siswa baru SMA Negeri 1 Puri yg sudah dipilih melalui seleksi nun yg superketat, mulai hari senin 13 Juli 2009 hingga kamis 16 Juli 2009 mengikuti kegiatan MOS. Hari pertama MOS diawali dengan upacara pembukaan dilanjutkan dengan perkenalan bapak ibu guru beserta tenaga kependidikan. Setelah acara perkenalan, para peserta MOS diberikan soal replacement tes yang akan digunakan sebagai salah satu acuan pembinaan selanjutnya.

Rabu, 08 Juli 2009

Pemilu Pakai Fisika

Fisika dan Pemilu? Aneh apa hubungannya? Apa mungkin Fisika dihubungkan dengan Pemilu? Fisika kan ilmu eksak, sedangkan pemilu itu berhubungan dengan ilmu sosial, mana mungkin bisa nyambung? Pertanyaan ini mungkin bisa muncul dibenak kita semua. Namun dengan semakin berkembangnya ekonofisika dan sosiofisika, hubungan ini jadi mungkin. Ayo kita lihat bagaimana hubungan fisika dan pemilu itu. Pemilu 2004 merupakan pesta demokrasi. Seluruh rakyat berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara untuk menentukan masa depan negara. Satu hal yang menarik dari pemilu 2004 adalah pemilu ini merupakan pemilu langsung. Tiap orang mencoblos tidak hanya logo partai, tapi juga orang-orang yang akan duduk di kursi legislatif (Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah) serta kursi eksekutif (kursi presiden dan wakil presiden). Sudah satu jenjang pemilu yang kita ikuti, yaitu pemilihan legislatif, sekarang kita akan memasuki pemilihan eksekutif yang tentu menyimpan fenomena yang sangat menarik untuk diamati. Jika pergerakan saham menjadi fokus perhatian ekonofisika (econophysics), maka pemungutan suara dan pemilu bisa merupakan salah satu pusat perhatian sosiofisika (sociophysics). Bagaimana fisika memandang pemilu 2004? Informasi apa yang bisa kita ambil dari susunan perolehan suara yang ada? Angka-angka perolehan suara tiap partai dan tiap calon anggota DPD tentu menyimpan makna yang menarik untuk dibedah. Di luar analisis statistika yang berkembang saat ini, fisika mempunyai metode mekanika statistik yang menarik untuk menganalisis data-data perolehan suara. Metode ini sudah biasa digunakan dalam ekonofisika.
Para ahli statistik tahu bahwa semua data memiliki sifat distribusi. Distribusi yang paling terkenal adalah distribusi Gaussian yang sering disebut distribusi acak. Artinya jika sistem itu mempunyai sifat acak yang tinggi maka distribusinya cenderung Gaussian. Bentuk distribusi ini seperti bentuk sebuah bel. Distribusi lain adalah distribusi power-law (distribusi hukum pangkat). Distribusi ini dinyatakan dalam persamaan sederhana P(x) ~ x-a (x pangkat minus a) dengan a merupakan suatu bilangan konstan. Pada distribusi ini terjadi kesenjangan distribusi, populasi tidak tersebar merata, ada bagian yang populasinya sangat banyak, tetapi ada bagian yang populasinya sangat sedikit. Sifat distribusi power-law ini dapat ditemukan dalam peristiwa fisika terutama yang berhubungan dengan keadaan kritis. Misalnya air pada suhu 374 derajat Celsius dan tekanan sekitar 220 atm. Pada kondisi ini air berada pada kondisi kritis yaitu antara cair dan gas. Ketika suhu air dinaikkan sedikit saja, massa jenis, kompresibilitas dan viskositas air ini akan berubah secara drastis mengikuti powerlaw (hukum pangkat). Apa yang menyebabkan demikian? Disini molekul-molekul airmelakukan tindakan mengatur dirinya (self-organizing critically) untuk mengubah massa jenis, kompresibilitas, dan viskositas air tersebut. Per Bak, seorang fisikawan Denmark mengatakan bahwa sifat pengaturan diri sendiri ini terjadi pada semua sistem yang berada pada keadaan kritis. Sebagai illustrasi ia mengatakan bahwa ketika pasir dituangkan diatas permukaan lantai, pasir akan membentuk suatu bukit kecil. Bukit ini makin lama makin tinggi sampai suatu ketinggian tertentu. Setelah itu terjadi keanehan. Kemiringan bukit ini tidak berubah walaupun bukit bertambah tinggi. Menurut Per Bak setelah bukit mencapai suatu kemiringan tertentu (kondisi kritis), pasir-pasir akan mengatur dirinya sedemikian sehingga kemiringan bukit tidak berubah. Alam ternyata dilengkapi sang pencipta dengan kemampuan mengatur diri ketika berada dalam keadaan kritis. Sifat power-law yang berhubungan dengan pengaturan diri dalam kondisi kritis ini terjadi pada berbagai fenomena lain seperti distribusi kekayaan (orang kaya makin kaya dan orang miskin tambah miskin), populasi kota-kota (kota-kota tertentu sangat banyak penduduknya, kota lain sangat kurang) dan situs-situs internet (ada situs yang sangat banyak diakses tetapi situs lain sangat kurang). Disini orang mengatur dirinya untuk memilih daerah-daerah atau hal-hal yang lebih menyenangkan dan memberikan keuntungan. Sifat pengaturan diri ini terdapat juga pada mereka yang sering berpikir positif. Ketika di pagi hari kita berkata bahwa hari ini sangat indah dan membahagiakan, maka terjadi suatu pengaturan diri yang membuat hari ini menjadi indah dan membahagiakan. Sebaliknya ketika kita berpikir negatif, kusut, dan sial. Yang terjadi adalah demikian. Jadilah seperti apa yang kita percayai. Menakjubkan! Sifat pengaturan diri pada kondisi kritis ini juga ditemui dalam distribusi hasil pemilu 2004 dan 1999. Ini terlihat dari sifat power-law data hasil pemilu ini. Jika kita gambarkan grafik kemungkinan sebuah kontestan pemilu untuk memperoleh sejumlah suara sebagai fungsi jumlah suara tersebut, kita dapatkan grafiknya berupa power law, di mana bilangan pangkatnya mendekati satu. Jika digambarkan dalam skala logaritma grafik ini akan berbentuk garis lurus dengan kemiringan garis menyatakan pangkat dari power law ini. Kemiringan grafik ini a = 1.632 untuk tahun 1999 dan a=1.41 untuk tahun 2004 (lihat gambar). Hasil ini menceritakan pada kita bahwa dalam pemilu ini masyarakat mengatur diri (self organizing) untuk memilih partai sesuai yang dikehendakinya. Dengan kata lain pemilu bersifat demokratis (masyarakat memilih sesuai dengan kebebasannya). Semakin pangkat power-law-nya mendekati satu (a = 1) semakin demokratis pemilu tersebut. Dilihat dari nilai bilangan pangkatnya, pemilu 2004 tampak lebih demokratis dibandingkan dengan pemilu 1999. Namun perbedaan ini tidak terlalu banyak. Ada dua hal yang kita bisa analisa dari hasil ini yaitu pertama, pola yang hampir sama dari kedua distribusi tersebut menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terhadap keberadaan partai politik tersebut tidak berbeda jauh untuk tahun 1999 dan 2004. Hal ini sebenarnya cukup memberikan tanda tanya karena telah terjadi perubahan yang cukup besar dalam aturan pemilu 2004 relatif terhadap 1999. Pemilu 2004 memilih calon wakil rakyatnya secara langsung sedangkan pemilu 1999 tidak. Kesimpulan yang kita bisa ambil adalah bahwa rakyat masih kurang memahami perbedaan sistem pemilu tidak langsung (1999) dan langsung (2004). Kedua, distribusi power-law dalam pemilu tersebut menunjukkan bahwa kedua pemilu tersebut telah mengkondisikan masyarakat pada keadaan kritis, dimana masyarakat diminta untuk menentukan pilihannya berdasarkan kehendaknya. Jadi disini masyarakat mengatur dirinya untuk memilih sesuai dengan keinginannya (demokratis). Sehingga kita boleh katakan bahwa pemilu 1999 dan 2004 memang cukup demokratis. Jadi, meskipun pemahaman rakyat atas partai politik yang dipilihnya dalam pemilu tidak terlihat begitu jauh berbeda, namun sifat power-law pada kedua pemilihan tersebut telah menunjukkan bahwa keduanya tetap menunjukkan bahwa kedua pemilu cukup demokratis.

STEALTH bukti keajaiban fisika

Istilah ini pasti sudah tidak asing lagi. Stealth Aircraft atau pesawat yang bisa ‘menghilang’. Bagaimana caranya pesawat yang sebesar itu bisa menghilang? Teknologi ini menjadi bukti keajaiban Fisika sederhana tetapi menakjubkan!
Satu hal yang pasti: pesawat berteknologi stealth sama sekali tidak pernah menghilang! Hanya saja pesawatnya tidak (sangat susah) terdeteksi oleh radar, sensor panas (inframerah), dan berbagai sensor canggih lainnya, yang juga dihasilkan dari konsep-konsep Fisika. Aplikasi teknologinya bukan hanya pada pesawat saja, tapi juga pada kapal-kapal laut dan berbagai kendaraan yang menggunakan peralatan elektronik. Apa prinsip fisika yang menjadi kunci utama teknologi yang menyelubungi pesawat-pesawat canggih masa kini? Sederhana saja! Jika kita sedang bercermin (menggunakan cermin yang datar), kita melihat bayangan kita pada cermin tersebut. Tapi jika cerminnya kita miringkan ke atas (pada sudut tertentu), otomatis bayangan kita tidak lagi terlihat. Yang terlihat di cermin adalah bayangan langit-langit kamar. Ini berarti gelombang cahaya dipantulkan ke arah yang menjauh dari kita.

Microwave dan keistimewaannya

Begitu mendengar namanya saja, kita pasti langsung mengasosiasikan istilah ini dengan alat elektronik yang biasa dipakai di rumah untuk memasak dalam waktu singkat. Microwave. Tapi benarkah pengertian ini? Bahwamicrowave adalah oven sakti yang mampu memasak makanan secara ekspres? Sesuai namanya, microwave oven adalah oven yang menggunakan bantuan microwave (gelombang mikro) untuk memasak makanan. Apa arti istilah gelombang mikro ini? Sebenarnya gelombang ini merupakan gelombang radio, tetapi panjang gelombangnya lebih kecil dari gelombang radio biasa. Panjang gelombangnya termasuk ultra-short (sangat pendek) sehingga disebut juga mikro. Dari sinilah lahir istilah microwave. Gelombang ini tidak dapat dilihat mata kita karena panjang gelombangnya (walaupun sangat kecil dibanding gelombang radio) jauh lebih besar dari panjang gelombang cahaya (di luar spektrum sinar tampak). Keduanya sama-sama terdapat dalam spektrum gelombang elektromagnetik (Gambar 1). Panjang gelombang cahaya berkisar antara 400-700 nm (1 nm = 10-9 m); sedangkan kisaran panjang gelombang mikro sekitar 1-30 cm (1 cm = 10-2 m).

Rabu, 01 Juli 2009

Laser

Laser (singkatan dari bahasa Inggris: Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) adalah sebuah alat yang menggunakan efek mekanika kuantum, pancaran terstimulasi, untuk menghasilkan sebuah cahaya yang koherens dari medium "lasing" yang dikontrol kemurnian, ukuran, dan bentuknya. Pengeluaran dari laser dapat berkelanjutan dan dengan amplituda-konstan (dikenal sebagai CW atau gelombang berkelanjutan), atau detak, dengan menggunak teknik Q-switching, modelocking, atau gain-switching.
Dalam operasi detak, banyak daya puncak yang lebih tinggi dapat dicapai. Sebuah medium laser juga dapat berfungsi sebagai
amplifier optikal ketika di-seed dengan cahaya dari sumber lainnya. Signal yang diperkuat dapat menjadi sangat mirip dengan signal input dalam istilah panjang gelombang, fase, dan polarisasi; Ini tentunya penting dalam komunikasi optikal. Kata kerja "lase" berarti memproduksi cahaya koherens, dan merupakan pembentukan-belakang dari istilah laser.
Sumber cahaya umum, seperti bola lampu incandescent, memancarkan foton hampir ke seluruh arah, biasanya melewati spektrum elektromagnetik dari panjang gelombang yang luas. Banyak sumber cahaya juga incoherens; yaitu, tidak ada hubungan fase tetap antara foton yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Secara kontras, laser biasanya memancarkan foton dalam cahaya yang sempit, dijelaskan-baik, terpolarisasi, sinar koherens mendekati-monokromatik, terdiri dari panjang gelombang tunggal atau warna.
Beberapa jenis laser, seperti laser dye dan laser vibronik benda-padat (vibronic solid-state lasers) dapat memproduksi cahaya lewat jangka lebar gelombang; properti ini membuat mereka cocok untuk penciptaan detak singkat sangat pendek dari cahaya, dalam jangka femtodetik (10-15 detik). Banyak teori
mekanika kuantum dan termodinamika dapat digunakan kepada aksi laser (lihat ilmu laser), meskipun nyatanya banyak jenis laser ditemukan dengan cara trial and error.

Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran adalah praktek penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran, dan merancang "perlakuan" berbasis-media untuk membantu terjadinya transisi. Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji secara pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam latar berbasis komunitas. Hasil dari pembelajaran ini dapat diamati secara langsung dan dapat diukur secara ilmiah atau benar-benar tersembunyi dan hanya berupa asumsi.
Sebagai suatu disiplin, desain pembelajaran secara historis dan tradisional berakar pada
psikologi kognitif dan perilaku. Namun istilah ini sering dihubungkan dengan istilah yang berbeda dalam bidang lain, misalnya dengan istilah desain grafis. Walaupun desain grafis (dari perspektif kognitif) dapat memainkan peran penting dalam desain pembelajaran, namun keduanya adalah konsep yang terpisa
Sejarah
Banyak dasar dari bidang desain pembelajaran yang diletakan saat
Perang Dunia II, saat militer Amerika Serikat merasakan adanya kebutuhan untuk melatih dengan cepat sejumlah besar orang untuk melakukan tugas teknis yang rumit dalam bidang kemiliteran. Berdasarkan penelitian dan teori dari B.F. Skinner tentang operant conditioning, program pelatihan difokuskan pada perilaku yang tampak. Tugas-tugas dibagi menjadi bagian-bagian, dan setiap bagian tugas diperlakukan sebagai tujuan belajar terpisah. Pelatihan dirancang untuk memberikan ganjaran bagi tampilan yang benar dan melakukan remedial bagi tamilan yang salah. Diasumsikan bahwa semua siswa akan bisa memperoleh penguasaan kemampuan bila diberi kesempatan untuk melakukan pengulangan yang cukup dan umpan balik yang memadai. Setelah perang usai, keberhasilan model pelatihan saat perang diulang kembali dalam pelatihan bisnis dan industri, dalam jumlah yang lebih kecil di ruang kelas primer dan sekunder.[1]
Di tahun 1955, Benjamin S. Bloom mempublikasikan taksonomi yang ia sebut sebagai tiga kawasan tujuan belajar: Kognitif (apa yang kita tahu atau pikirkan), Afektif (yang kita rasakan, atau sikap yang kita miliki), dan Psikomotor (apa yang kita lakukan). Taksonomi ini masih berpengaruh terhadap desain pembelajaran.[2]
Dalam pertengahan kedua di abad ke-20, teori belajar mulai dipengaruhi oleh perkembangan komputer digital.
Dalam tahun
1970an, banyak pembuat teori mulai mengadopsi pendekatan "pemrosesan informasi" dalam desain pembelajaran. David Merrill misalnya mengembangkan Component Display Theory (CDT). Teori tersebut berkonsentrasi pada cara mempresentasikan materi pembelajaran (teknik presentasi)[3].
Kemudian di tahun
1980an sampai 1990an, teori muatan kognitif mulai menemukan dukungan empiris untuk beragam teknik presentasi[4].

Albert Einstein

Albert Einstein, foto oleh Oren J. Turner tahun 1947.
Albert Einstein (lahir
14 Maret 1879 – wafat 18 April 1955 pada umur 76 tahun) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Setelah
teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.

Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Tokoh Abad Ini" oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang.
Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam
fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Rumus Einstein yang paling terkenal adalah (lihat
E=mc²):

my family




















rafif as-syauqi elka ahmadsyah


















rafif as-syauqi elka ahmadsyah











rafif as-syauqi elka ahmadsyah


















hanif an-naafi' alka ahmadsyah

ATM Musik, mungkinkah?

ATM Musik? Mungkin konsep ini tidak terlalu susah untuk dipahami. Jika kita sedang berjalan-jalan di mal kita sering menemukan tempat-tempat untuk mendownload nada dering untuk telepon genggam kita. Bentuknya memang mirip ATM (Automatic Teller Machine) yang biasanya kita gunakan untuk mengambil uang tunai ataupun untuk melakukan berbagai transaksi perbankan secara lebih praktis. Dengan ATM musik, kita tidak hanya bisa men-download nada dering saja, tetapi juga berbagai lagu favorit kita yang biasanya hanya bisa kita dapatkan dengan cara membeli kaset atau CD (Compact Disc). Harga kaset dan CD musik semakin lama semakin tinggi sehingga hampir tidak terjangkau oleh sebagian penduduk. Ini memicu timbulnya banyak pembajakan kaset dan CD yang pada akhirnya mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi industri musik. Musik yang direkam di CD memiliki kualitas yang jauh lebih bagus dari musik yang direkam di pita kaset biasa. Tetapi harga CD pun jauh lebih tinggi dari harga kaset. Belakangan muncul fasilitas download musik dari internet yang mampu menghadirkan musik dengan kualitas CD. Tetapi biasanya kita tetap harus membayarnya dengan menggunakan kartu kredit. Selain itu, proses downloadnya membutuhkan waktu sangat lama sehingga mengakibatkan tingginya tagihan internet dan pulsa telepon (bagi yang
menggunakan sambungan telepon untuk koneksi internet). Ini berarti download musik melalui internet merupakan alternatif yang sama mahalnya (bahkan terkadang menjadi lebih mahal) dari harga CD itu sendiri. Selain itu, fasilitas
internet hanya dapat dinikmati oleh kalangan yang memiliki komputer yang sama sekali tidak murah! Musik, yang sebenarnya merupakan sarana komunikasi yang lebih universal daripada bahasa, akhirnya menjadi barang mahal yang hanya dapat dijangkau oleh kalangan atas. Masyarakat kalangan bawah biasanya terperangkap pada musik hasil bajakan yang harganya tentunya lebih murah dan masih dapat dijangkau. Ini menjadi masalah besar! Menyadari beratnya masalah ini, sekelompok pecinta musik mulai mencoba mencari solusi. Mereka berusaha mencari jalan untuk mendapatkan musik yang lebih murah tetapi tetap memiliki kualitas yang baik. Mereka pun menciptakan konsep format musik yang kini dikenal sebagai MP3. Musik dalam format MP3 inilah yang nantinya dapat didownload atau dibeli melalui ATM musik masa depan. Sebuah CD menyimpan informasi mengenai suatu lagu secara digital.
Suatu lagu diterjemahkan ke dalam data biner (BInary digiT atau BIT) atau sistem angka berbasis dua. Satu bagian lagu diterjemahkan menjadi data yang mencakup 16 bit. Satu lagu dipecah menjadi 44.100 bagian per detiknya. Sewaktu diperdengarkan melalui speaker, speaker kiri dan speaker kanan memperdengarkan bagian (sample) yang berbeda. Ini berarti jumlah data yang harus disimpan dalam CD mencapai: 44.100 sample/detik x 16 bit/sample x 2
speaker = 1.411.200 bit per detik! 1,4 juta bit/detik sama dengan 176.000 byte/detik. Satu lagu biasanya memakan waktu sekitar tiga menit (bahkan ada lagu-lagu yang jauh lebih panjang dari itu!), ini berarti bahwa satu lagu memakan
tempat sebanyak: 3 menit/lagu x 60 detik/menit x 176.000 byte/detik = 32 juta byte (32 MegaByte). Itu baru satu lagu! Dalam satu CD biasanya terdapat 10 lagu atau lebih. Jika kita mendownload dari internet kita bisa memilih untuk download hanya satu lagu saja, tetapi ini berarti waktu yang dibutuhkan untuk mendownload satu lagu saja bisa mencapai 2 jam (mungkin lebih) jika kita menggunakan modem 56K. Format musik MP3 hanya membutuhkan tempat sebanyak 3 MB untuk satu lagu yang berdurasi tiga menit. Ini sepuluh kali lebih kecil dari format CD.
Tetapi apakah kualitasnya tetap terjaga? Dan bagaimana pula caranya mengkompresi musik yang tadinya mencapai 32 MB sampai menjadi 3 MB saja? Dalang dari konsep kompresi file ini adalah Moving Picture Experts
Group (MPEG). MPEG yang mengkompresi file video ini mendorong munculnya kompresi file lagu (audio) atau MPEG audio layer-3 (MP3). Pada sistem kompresi ini ada tiga pedoman utama yang didasarkan pada kemampuan telinga manusia untuk mendeteksi suara. Yang pertama, kita tahu bahwa ada suara yang dapat didengar manusia, dan ada pula suara yang tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Yang kedua, ada suara-suara tertentu yang dapat didengar secara lebih jelas dan lebih baik dibanding suara-suara lain. Yang ketiga, dan mungkin yang menjadi kunci utama sistem MP3, adalah bahwa jika ada dua suara yang berbunyi secara bersamaan, telinga manusia pasti akan mendengar suara yang lebih keras, sedangkan suara yang lebih lembut tidak akan terdengar. Dengan ketiga pedoman ini, kita bisa menghilangkan beberapa bagian dari file audio tanpa merusak kualitas lagu/musik itu sendiri. Pada Gambar 1 kita melihat beberapa gelombang suara yang berbunyi bersamaan, masing-masing dengan frekuensi yang berbeda-beda. Di suatu saat (yang diberi tanda panah) ada satu suara yang jauh lebih keras dibanding gelombang-gelombang suara lainnya. Sesuai dengan pedoman ketiga tadi, suara yang paling keras inilah yang akan didengar oleh telinga kita. Karena suara itu paling keras, suara yang lain tidak akan terdengar sehingga jika kita hilangkan kita tidak akan merasakan perbedaannya. Pada format MP3, suara-suara lain itulah yang dihilangkan sehingga jumlah total data yang harus disimpan dapat dikompresi hingga mencapai 10-14 kali lebih kecil dari file aslinya. Dengan menciutnya jumlah data yang harus disimpan ini, waktu yang dibutuhkan untuk mendownload satu lagu dari internet jadi jauh lebih singkat. Jika kita membutuhkan waktu sampai 2 jam untuk download satu lagu dengan kualitas CD maka kita hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja untuk download lagu yang sama tetapi dalam format MP3. Musik dalam format MP3 memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda dengan kualitas CD sehingga sering disebut near CD quality song. Inilah sebabnya MP3 jauh lebih murah dari format CD. Tetapi kini kita kembali lagi pada persoalan komputer dan koneksi internet. Kita tetap harus memiliki komputer untuk bisa terhubungkan ke internet agar bisa mendownload musik favorit kita. Walaupun komputer kini sudah semakin memasyarakat, barang elektronik itu tetap dianggap sebagai barang mahal yang hanya bisa dimiliki oleh kalangan menengah ke atas. Bagaimana nasib mereka yang termasuk kalangan bawah? Dari sinilah muncul ide ATM musik atau Music Teller! Siapa pun bisa datang ke ATM musik yang tersebar di segala tempat. Di ATM musik itu kita bisa langsung membeli musik yang kita inginkan dengan harga yang terjangkau karena disimpan dalam format MP3. Kita dapat membayarnya dengan menggunakan kartu kredit ataupun kartu anggota khusus yang dapat dibuat dengan mudah. Kita hanya perlu memilih lagu-lagu yang kita inginkan, kemudian mendownloadnya ke telepon genggam ataupun MP3 player pada kecepatan sekitar enam lagu per menit! Cepat, praktis, mudah, dan murah! Mirip sekali dengan download nada dering yang kini sudah sangat umum itu. Kita hanya perlu sedikit bersabar sampai teknologi ini berhasil disempurnakan sehingga dapat mulai dinikmati oleh semua kalangan. (Yohanes Surya)

Einstein: Newton forgive me….

Itu kata-kata Einstein saat teori yang dihasilkannya ternyata berhasil menggulingkan teori Isaac Newton, seorang fisikawan legendaris, yang teorinya dipercaya oleh dunia sebelum munculnya teori Einstein yang mengobrak-abrik semuanya. Albert Einstein membuat heboh dengan Teori Relativitas Khusus (The Special Theory of Relativity) yang ditelorkannya pada tahun 1905. Sebentar lagi, teori yang pernah mengagetkan dunia ini akan merayakan ulang tahunnya yang ke-100! Perayaan seabadnya (Centenary) teori si jenius Albert Einstein ini bisa dilihat dari ramainya majalah-majalah ilmiah yang mulai membahas kembali teori yang sudah mengguncang dunia selama seratus tahun ini. Tahun 2005 bahkan dicanangkan sebagai The World Year of Physics untuk mengenang kebesaran Einstein. Apa sih istimewanya teori ini? Koq seluruh dunia begitu heboh merayakan kelahirannya ini? Yuk, kita ikut dalam gosip seru tentang apa yang menjadi dasar lahirnya teori ini...
Seorang ahli matematika dari Perancis, Jules Henri Poincaré, pernah mengajukan perumpamaan berikut. Di suatu malam, kita sedang asyik tidur dengan lelap di tempat tidur kita yang nyaman. Tiba-tiba seluruh jagad raya mengembang sehingga ukurannya menjadi seribu kali lebih besar dari ukuran semula. Seluruh jagad raya ini maksudnya semua benda di bumi dan di luar bumi, mulai dari benda-benda mati sampai semua jenis makhluk hidup, termasuk kita sendiri yang sedang lelap tertidur. Karena kita sedang asyik bermimpi, kita tidak menyadari kejadian ini. Sewaktu kita terbangun di pagi harinya, apa kita bisa merasakan bahwa semuanya sudah menjadi lebih besar? Apa kita bisa merasakan perbedaannya? Kalaupun kita diberi tahu bahwa ada kejadian menghebohkan tersebut saat kita tertidur, apakah ada yang bisa membuktikannya? Pasti kita tidak merasakan perbedaan apa pun walaupun seluruh jagad raya kini sudah berubah ukurannya. Ini karena semuanya ikut berubah sehingga tidak ada satu pun yang bisa dijadikan patokan untuk mengukur terjadinya perubahan tersebut. Karena itu, kita juga tidak mungkin bisa membuktikan bahwa seluruh jagad raya ini kini telah menjadi seribu kali lebih besar. Semua terlihat sama. Lain halnya jika hanya tubuh kita yang tiba-tiba menciut menjadi sangat kecil (ingat film fiksi Honey, I Shrunk the Kids!), sedangkan seluruh jagad raya tetap pada ukurannya semula. Tidak ada satu pun yang berubah ukuran kecuali tubuh kita sendiri. Wah, sudah pasti kita langsung panik karena kita bisa langsung merasakan perbedaan itu. Kita langsung tahu apa yang terjadi karena kita bisa melihat bahwa sekeliling kita tiba-tiba tampak seperti raksasa. Baju yang kita pakai tiba-tiba kedodoran, dan cincin yang biasa melingkar manis di jari kita tiba-tiba tampak seperti lingkaran raksasa yang berat dan menyeramkan karena hampir jatuh menimpa tubuh kerdil kita itu. Tetapi, apakah itu berarti bahwa tubuh kita yang mengecil, atau sekeliling kita yang tiba-tiba membesar? Hmm... bingung juga ya!
Bagaimana cara kita menentukan mana yang besar dan mana yang kecil? Apakah planet bumi yang kita tempati ini bisa disebut berukuran besar? Kalau dibandingkan dengan ukuran bola basket yang biasa kita mainkan di sekolah, tentu saja planet bumi ini tampak seperti bola raksasa yang sangat besar! Tetapi kalau kita bandingkan dengan matahari, planet bumi ini termasuk kecil! Jadi, yang mana yang benar? Besar atau kecil? Tidak ada yang benar, dan tidak ada yang salah! Itulah letak permasalahannya. Ukuran tidak bisa dinyatakan secara absolut. Untuk mengukur sesuatu kita perlu sesuatu yang lain sebagai perbandingannya. Ini berarti bahwa ukuran (orang fisika lebih senang menyebutnya sebagai: Length) selalu bersifat relatif, tidak ada yang mutlak berukuran besar ataupun kecil.
Sekarang kita coba lihat kasus lain. Masih ingat cerita si Kancil yang gesit dan lincah? Kancil bisa berlari sangat cepat. Tunggu dulu! Apa benar kancil itu cepat? Kalau dibandingkan dengan siput, sudah pasti si kancil terlihat sangat cepat. Kalau dibandingkan dengan juara olimpiade pun kancil masih terlihat sangat cepat. Tetapi kalau kita bandingkan dengan pesawat terbang, tentu saja si kancil jadi terlihat begitu lambat. Apa ini berarti pesawat terbang itulah yang cepat? Tidak juga! Kalau kita lihat roket yang meluncur ke luar angkasa, kita bisa langsung tahu bahwa roket itu jauh lebih cepat dari pesawat terbang biasa. Ini berarti, kecepatan pun merupakan sesuatu yang relatif. Kita juga bisa membuktikan ini saat kita sedang mengantar saudara kita yang akan pergi ke luar kota naik kereta api cepat. Sewaktu kereta mulai meluncur, kita melihat saudara kita itu melesat dengan cepat. Tetapi di dalam kereta itu sendiri, orang yang duduk di sebelah saudara kita itu melihat bahwa saudara kita itu duduk diam dan tenang di sebelahnya. Jadi, bagi kita yang sedang berada di luar kereta yang sedang meluncur itu, saudara kita memang terlihat bergerak dengan cepat. Tetapi bagi semuanya yang ada di dalam kereta, ia terlihat sedang diam. Jadi, waktu (Time) tidak mempunyai nilai absolut, sama seperti ruang (Space). Semuanya harus selalu dibandingkan dengan sesuatu yang bisa dijadikan patokan. Misteri inilah yang diutak-atik oleh otak jenius Einstein sehingga melahirkan teori relativitasnya yang terkenal itu. Semua hal yang tampak sebagai sesuatu yang absolut ternyata merupakan sesuatu yang relatif.
Ada dua postulat dalam teori relativitas khusus ini. Yang pertama menyatakan bahwa semua hukum fisika yang berlaku di bumi, berlaku juga di seluruh jagad raya. Yang kedua menyatakan bahwa kecepatan cahaya di ruang hampa selalu konstan (sekitar tiga ratus juta meter per detik, atau sering ditulis dalam bentuk kerennya: 3.108 meter per detik). Postulat yang kedua ini menunjukkan bahwa bagaimanapun cara kita mengukurnya, kecepatan cahaya tidak pernah berubah. Apa pun patokan yang kita gunakan untuk mengukur kecepatan cahaya, di mana pun posisi kita saat mengukur, dan berapa pun kecepatan kita (apakah kita sedang bergerak atau sedang duduk diam) saat mengukur, kecepatan cahaya selalu konstan. Ini menunjukkan bahwa kecepatan cahaya merupakan satu-satunya yang bersifat absolut. Postulat yang pertama pun menyatakan bahwa kondisi ini selalu berlaku di mana pun juga. Ini berarti, jika kita mengukur kecepatan cahaya di galaksi lain, kita tetap mendapatkan hasil yang sama, yaitu tiga ratus juta meter per detik!
Postulat-postulat Einstein ini ternyata memberi dampak besar bagi dunia. Ia pernah mencoba menjelaskan efek yang dihasilkan dari teorinya ini dalam perumpamaan berikut. Misalnya ada sebuah kereta yang sedang meluncur cepat. Si A sedang duduk dengan tenang dalam salah satu gerbong kereta itu. Si B sedang berdiri diam di luar kereta dan mengamati kereta yang meluncur di depannya itu. Sewaktu gerbong kereta yang dinaiki si A meluncur tepat di depannya, tiba-tiba ada kilat menyambar di dua tempat yang berbeda. Kilat pertama menyambar 100 meter di sebelah kanan B, sedangkan kilat yang satunya lagi menyambar 100 meter di sebelah kiri B. Saat kedua kilat menyambar, posisi A tepat di depan B. Karena si B sedang berdiri diam di luar kereta yang sedang meluncur, si B melihat kedua kilat itu menyambar pada saat yang bersamaan. Tetapi lain halnya dengan si A. Si A yang sedang berada di dalam kereta yang meluncur cepat (ke arah kanan si B) melihat kedua kilat menyambar satu per satu. Kilat yang pertama terlihat lebih dulu, beberapa saat kemudian baru kilat yang kedua terlihat oleh A. Padahal jarak A terhadap kilat pertama dan kedua sama dengan jarak B terhadap kedua kilat itu. Perbedaan ini disebabkan bedanya kerangka acuan A dan B (frame of reference). Si A sedang ‘meluncur’, sedangkan si B sedang berdiri ‘diam’. Karena si A sedang bergerak menuju kilat yang pertama, tentu saja kilat yang pertama itu terlihat lebih dulu. A bergerak menjauhi kilat yang kedua, sehingga kilat yang kedua tampak menyambar sesudah kilat yang pertama. Bagi si B yang sedang diam dan tidak mendekati maupun menjauhi kedua kilat itu, keduanya tampak menyambar pada waktu yang bersamaan. Yang mana yang benar? Keduanya benar! Tidak ada yang salah. Karena itulah ini dinamakan relativitas. Semua bergantung pada kerangka acuan yang digunakan. Dan apa pun kerangka acuannya, hukum-hukum fisika yang sama selalu berlaku (postulat 1). Sekarang jika si A dan si B sama-sama diminta untuk menghitung kecepatan cahaya, apa hasilnya akan berbeda? Tidak! Walaupun si A sedang bergerak dan si B sedang diam, keduanya akan mendapati bahwa kecepatan cahaya tetap tiga ratus juta meter per detik.
Ada konsekuensi dari teori relativitas ini. Yang paling terkenal adalah mulurnya waktu dan kontraksi panjang. Mulurnya waktu, atau bahasa kerennya Time Dilation, ini maksudnya bahwa jika suatu jam bergerak dengan kecepatan tertentu, waktunya akan memuai (mulur). Misalnya ada seorang astronot yang membawa jam tangannya saat menjalankan misi ke luar angkasa. Pesawat luar angkasa yang membawanya meluncur sangat cepat. Jika kita, yang berada di bumi, punya teropong yang sangat sensitif dan bisa melihat ke dalam pesawat yang sedang meluncur cepat itu, kita bisa menggunakan teropong itu untuk mengintip jam tangan si astronot. Sebelum si astronot berangkat kita sudah menyesuaikan jam tangan itu dengan jam tangan yang kita gunakan di bumi. Aneh, di jam tangan si astronot yang sedang meluncur di luar angkasa itu koq lebih lambat dibanding jam tangan kita di bumi? Padahal sebelum ia berangkat kedua jam sudah dicocokkan dan si astronot tidak mengubahnya sama sekali sejak keberangkatannya itu. Jarum detiknya tampak bergerak lebih lambat dibanding jarum detik di jam tangan kita. Inilah yang disebut dengan waktu yang mulur saat bergerak pada kecepatan tinggi. Semakin besar kecepatan gerak suatu benda atau partikel, waktu akan berjalan semakin lambat bagi benda atau partikel tersebut! Tentu saja hal ini tidak dirasakan oleh si astronot. Menurut si astronot, jam tangannya tidak berubah kecepatannya, yang berubah justru kecepatan jam tangan kita di bumi yang tampak bergerak lebih cepat. Hal ini disebabkan segala sesuatu di dalam pesawat astronot bergerak lambat termasuk proses metabolisma tubuh, getaran atom dan sebagainya.
Kontraksi panjang juga berkaitan dengan perbedaan kecepatan. Misalnya si astronot agak lelah, lalu mulai berbaring di tempat tidur yang sudah disediakan di pesawat luar angkasanya. Dengan teropong yang sama, kita bisa mengintip si astronot yang tidur berbaring itu. Aneh, sewaktu berbaring koq si astronot tampak lebih pendek? Sewaktu ia masih di bumi dan pesawatnya belum berangkat, ia tampak tinggi. Lebih aneh lagi, sewaktu ia sudah terbangun lagi dari tidurnya dan kembali berdiri, tiba-tiba ia kelihatan tinggi seperti biasa. Tetapi ia juga kelihatan lebih kurus saat berdiri! Ada apa ini? Apa ia menyusut sewaktu sedang tidur? Tentu tidak! Karena ia sedang berada dalam pesawat yang meluncur cepat, saat ia tidur kita melihat panjang tubuhnya menciut (terjadi kontraksi panjang). Saat ia berdiri, kita melihat lebar tubuhnya menciut (juga merupakan kontraksi panjang). Ia sendiri tidak merasakan perubahan apa-apa di dalam pesawat. Nah, inilah serunya teori relativitas!
Tunggu dulu! Ada yang lebih seru lagi dari ini. The Twin Paradox. Apa itu? Misalnya kita pergi ke ruang angkasa menggunakan pesawat yang meluncur sangat cepat menjauhi bumi, dan kemudian kembali lagi ke bumi sepuluh tahun setelah pesawat lepas landas. Bagi kita yang berada di pesawat itu, kita hanya pergi selama satu tahun saja (karena adanya time dilation)! Jika kita punya saudara kembar yang menunggu kita di bumi, kita bisa melihat sendiri bahwa saat kita mendarat, kembaran kita (yang lahirnya bersamaan dengan kita) sudah 9 tahun lebih tua dari kita! Ini adalah salah satu akibat dari dilatasi waktu. Aneh tapi nyata!
Teori relativitas khusus ini telah banyak digunakan oleh para fisikawan dalam menelorkan karya-karya hebatnya. Sudah banyak bukti-bukti yang menunjukkan kebenarannya. Inilah hebatnya Einstein! Ia menelorkan teori tersebut murni dari hasil pemikiran otaknya saja, tanpa ada bantuan dari siapapun. Ia tidak pernah berdiskusi dengan siapapun dan tidak pernah menjalankan percobaan apapun untuk mendukung teori ini. Tetapi ternyata teori ini justru terbukti benar saat beberapa fisikawan mencobanya dalam berbagai eksperimen. Teori Einstein yang menelorkan konsep kecepatan cahaya inipun membuat heboh dunia karena bertentangan dengan teori Newton. Menurut Newton, jika sebuah benda yang sedang bergerak akan terus bergerak pada kecepatan sama jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhinya. Jika kita memberikan gaya tambahan (secara terus-menerus) pada benda yang bergerak itu, maka gerakannya akan terus dipercepat. Ini berarti kecepatannya terus bertambah sampai pada kecepatan tak hingga, asalkan kita terus memberikan gaya yang dibutuhkan untuk mempercepat benda itu. Einstein langsung menyatakan: “Newton, forgive me…” karena menurut Einstein ini tidak mungkin terjadi! Semakin besar kecepatan yang diinginkan semakin besar pula gaya yang harus diberikan. Untuk mencapai kecepatan cahaya, kita harus memberikan energi dalam jumlah yang tak hingga (infinite). Hal ini tidak mungkin bisa dilakukan karena energi hanya ada dalam jumlah tertentu (finite) sebagai akibat dari Hukum Kekekalan Energi (energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan). Jumlah energi yang tersedia tidak pernah bertambah sehingga kecepatan cahaya tidak mungkin bisa dicapai.
Disamping Teori Relativitas Khusus, Einstein juga mengembangkan Teori Relativitas Umum (The General Theory of Relativity). Dalam teori ini Einstein memperhitungkan pengaruh gravitasi pada cahaya. Einstein menunjukkan bahwa lintasan cahaya akan mengalami pembelokan ketika berada dekat dengan benda-benda luar angkasa yang besar-besar itu. Tahu nggak, teori ini berhasil lolos ujian yang amat sulit, yaitu ketika menentukan gerakan presesi dari perihelion orbit planet Merkuri. Kemudian pada tahun 1919 ketika terjadi gerhana matahari total di teluk Guinea, Afrika sekelompok ilmuwan Inggris berusaha membuktikan adanya pembelokan cahaya bintang ketika berada dekat sekali dengan matahari seperti yang diramalkan oleh Teori Relativitas Umum Einstein. Para astronomer memfoto berbagai posisi suatu bintang tertentu ke arah matahari dan kemudian mengulangi 6 bulan kemudian. Ternyata ramalan Einstein benar! Saat itu Einstein menjadi sangat terkenal. (***)
(Yohanes Surya)