Rabu, 12 Agustus 2009

TOFI JUARA DI IPhO 2009 MEXICO !!!

TOFI Indonesia meraih emas di Mexico2009-07-19 05:32:17
Tim Indonesia merebut 1 medali emas, 3 perak dan 1 perunggu di IPhO 40 Merida Mexico. Nama-nama peraih medali adalah sebagai berikut :
1. Fernaldo Richtia Winnerdy SMAK BPK Penabur, Gading Serpong, Bantenmeraih medali emas.
2. Winson Tanputraman SMAK 1 BPK Penabur, DKI Jakarta meraih medali perak.
3. Dzuhri Radityo Utomo SMAN 1 Yogyakarta meraih medali perak.
4. Andri Pradana SMAK 1 BPK Penabur, DKI Jakarta meraih medali perak.
5. Paul Zakharia Fajar Hanakata SMAN 1 Denpasar, Bali meraih medali perunggu.
IPhO ke-40 kali ini diikuti oleh 316 siswa dari 71 negara dengan distribusi medali yang dibagikan adalah 41 medali emas, 70 medali perak, 79 medali perunggu dan 45 Honorable Mention. Yang menjadi kekhususan IPhO ke-40 adalah predikat absolute winner diraih oleh seorang siswi dari China bernama : Handuo Shi dengan perolehan nilai total (teori +eksperimen) adalah 48,2 dari nilai penuh 50. Selain itu yang bersangkutan juga mendapat 2 penghargaan lain yaitu The Best Female Participant dan The Best Experiment dengan perolehan nilai eksperimen 19,9 dari nilai penuh 20. Yang patut diacungi jempol pada tim China adalah kestabilan prestasi yang ditunjukkan oleh siswa-siswi yang dikirim ke setiap ajang olimpiade fisika internasional. Bahkan kali ini ditunjukkan adanya seorang siswinya yang mengungguli para siswa.
Tim akan kembali ke tanah air pada hari Senin 20 Juli 2009 melalui Mexico City - Frankfurt - Singapure - Jakarta. Tiba di bandara Soekarno Hatta pada hari Rabu Pk 17.50 WIB. Bravo tim Indonesia.
Selamat tim Indonesia.

Fisika AsyikApakah benar Astronot mendarat di Bulan?


Akhir-akhir ini ada banyak pertanyaan tentang teori konspirasi Astronot. Intinya : apakah para astronot seperti Neil Armstrong, Edwin Aldrin benar-benar mendarat di bulan? Ataukah itu hanya tipuan?
1. Bendera yang dipegang Astronot berkibar.
Menurut para penuduh, di bulan (ruang hampa) bendera tidak mungkin berkibar, sehingga video yang dibawa dari bulan itu adalah palsu.
Jawaban saya:
Menurut fisika kalau kita gerakan tiang bendera dalam arah berputar, bendera akan menerima momentum putar (momentum sudut) yang akan membuat bendera berkibar dimanapun ia berada (termasuk di ruang hampa).
Jadi teori konspirasi ini lemah sekali dasarnya.
Berikut ini adalah eksperimen yang dilakukan untuk menunjukan bahwa memang bendera dapat berkibar di ruang hampa.
http://www.youtube.com/watch?v=hMBCfuKs9i8&feature=related
2. Jejak kaki di pasir.
Menurut para penuduh, jejak kaki tidak akan terlihat di pasir yang kering (tidak ada air). Ini benar jika ukuran pasirnya agak besar. Mereka tidak berpikir kalau di bulan itu pasirnya beda dengan di bumi. Di bulan pasirnya sangat halus, mereka mudah membentuk jejak kaki.
Berikut ini eksperimen yang dilakukan untuk membuktikan hal ini.
http://www.youtube.com/watch?v=5taIxlNA_Lw&feature=related

Masih banyak video-video lain yang dapat dilihat untuk membuktikan bahwa tuduhan yang ditujukan pada para astronot mempunyai dasar ilmiah yang lemah.
Tentang bayangan akibat satu sumber cahaya:

http://www.youtube.com/watch?v=Wym04J_3Ls0&feature=related

Tentang bayangan putih diantara bayangan hitam:
http://www.youtube.com/watch?v=MtWMz51eL0Y&feature=related
Secara akal sehat, sulit dibayangkan para Astronot (+ beberapa ilmuwan) mau melacurkan diri untuk melakukan penipuan masal ini. Sepintar-pintarnya mereka menipu, pasti akan ketahuan karena banyak ilmuwan-ilmuwan lain yang akan membuka kedok penipuan ini. Andaikata para Astronot ini dapat dibeli untuk melakukan penipuan masal ini, tentu mereka juga dapat dibeli oleh para penerbit buku yang akan membuka borok penipuan publik ini. (Yohanes Surya)Fisika AsyikApakah benar Astronot mendarat di Bulan?2009-07-19 05:18:50

Tim Olimpiade Fisika Indonesia


Tahun 1992 Yohanes Surya yang waktu itu kandidat doktor fisika di College of William and Mary tertarik melihat suatu pengumuman bahwa akan diadakan Olimpiade Fisika Internasional di College of William and Mary Williamsburg, Virginia Amerika Serikat. Yohanes Surya mengajak rekannya Agus Ananda untuk mengundang 5 siswa Indonesia ke Amerika Serikat, melatihnya dan mengusahakan agar bisa bertanding dalam Olimpiade Fisika Internasional ke-24 yang berlangsung pada bulan juli 1993 dan diikuti oleh 41 negara ini.
Melalui perjuangan keras akhirnya terbentuklah tim olimpiade fisika Indonesia (TOFI) angkatan pertama yang terdiri dari 5 siswa (Oki Gunawan, Jemmy Widjaja, Yanto Suryono, Nikodemus Barli dan Endi Sukma Dewata). Oki Gunawan berhasil menyabet medali perunggu pertama untuk Indonesia dalam olimpiade yang sangat bergengsi ini.
Akhir tahun 1994 akhir Yohanes Surya memutuskan untuk pulang ke Indonesia untuk mempersiapkan tim Olimpiade Fisika Indonesia agar lebih baik hasilnya. Targetnya adalah menjadikan Indonesia juara dunia Olimpiade Fisika, semboyannya adalah Go Get Gold.
Tahun 1995 didirikanlah Yayasan TOFI. Lewat yayasan ini pelatihan TOFI dapat bergulir secara baik. Tahun 1995 dalam Olimpiade Fisika ke 26 di Australia, TOFI (an Teguh Budimulia) berhasil mempersembahkan medali perak pertama untuk Indonesia.
Lewat perjuangan yang tidak mengenal lelah, prestasi TOFI kian lama kian membaik. Tahun 1999 giliran Made Agus Wirawan mempersembahkan medali emas pertama untuk Indonesia. Dan tahun 2006 untuk pertamakalinya dalam sejarah, Indonesia menjadi juara dunia olimpiade Fisika Internasional. Jonathan Mailoa menjadi peringkat 1 dari 386 peserta yang berasal dari 85 negara.
Tahun 2008 Yohanes Surya lebih berfokus pada pelatihan guru dan bagaimana fisika dapat disebarluaskan ke seluruh Indonesia sehingga Indonesia cinta Fisika. Untuk pelatihan TOFI diserahkan pada alumni yang dipimpin oleh Dr. Hendra (alumni TOFI 1997 yang mendapat Ph.D dari Physics Department College of William and Mary).(***)TOFI Website:
www.tofi.or.idYohanes Surya http://www.yohanessurya.com